Mendapat SMS dari salah satu mantan Siswaku, saya bagai tersentak. Isi SMS tersebut mengabarkan bahwa salah seorang temannya yang juga alumni MTsN Watampone tahun 2008 meninggal dunia. Langusng saja SMS tersebut saya balas, menanyakan tentang penyebab kematiannya. Ternyata anak tersebut meninggal akibat penyakit yang dideritanya (kangker).
Masih segar dalam ingatan, anak tersebut yang kebetulan mulai dari kelas satu sampai kelas tiga saya ajar bidang studi TIK(Teknologi Informasi dan Komunikasi). Dia begitu ceria, supel, cerdas, aktif berorganisasi mulai dari OSIS, Drumband dan kegiatan lainnya disekolah sehingga kelas unggulan tidak pernah ditinggalkannya.
Mengingat usianya yang masih belia dan penampilan fisik yang proporsional buat anak sekolah menengah, kita tidak akan menyangka kalau umurnya begitu pendek. Kok, banyak orang yang berumur jauh diatasnya, atau malahan yang usianya berkali-kali lipat tapi masih segar bugar. Itulah ajal. Tidak satupun yang tahu kapan kita akan menghadap kepadaNya. Tidak tahu sampai batas umur berapa kita dapat menikmati hidup sebelum menghadap ke sang pencipta. Hanya Dialah yang Maha Tahu.
Walaupun telah tiada, tapi masih seperti kemarin rasanya Akifah Rahmat nama siswa yang baru saja dikebumikan (kamis/18 Juni 2009) berada diLab. komputer bersama teman-temannya mengerjakan tugas yang saya berikan. Mereka semua asyik menghadap ke komputer dan jari jemarinya dengan lincah menekan tuts-tuts keyboard. Suara ketukan tuts keyboard terdengar berirama. Kedengaran indah ditelinga.
Kematian merupakan rahasia Illahi, tidak seorangpun yang tahu. Oleh sebab itu, mulai sekarang perbanyaklah berbuat amal kebaikan sebelum bertemu dengan yang namanya kematian. Karena segala perbuatan baik ataupun yang buruk sekecil apapun akan mendapatkan imbalannya dihari kemudian.